total ping

Rabu, 05 Mei 2010

Pengalaman belajar memotret model

Ketika pertama kali belajar memotret manusia sebagai model, saya jadi teringat senior saya yang pernah mengatakan bahwa jika ingin belajar memotret model sebaiknya menggunakan model yang tidak berhubungan atau awam dengan dunia fotografi, tidak cantik atau tidak tampan, tidak luwes atau dengan kata lain pilihlah yang tidak fotogenic.

Jika belum apa-apa kita sudah menggunakan model yang fotogenic, berarti kita akan kehilangan kesempatan untuk belajar dasar-dasar dari memotret model itu sendiri.

Bagaimana membuat model yang tadinya kaku menjadi terbiasa di depan kamera, yang disuruh tersenyum saja susahnya minta ampun sampai akhirnya bisa tertawa lepas, mencari angle-angle yang menjadi kelebihan seseorang dan menutupi kekurangannya, sampai akhirnya belajar mengarahkan seseorang hingga ia bisa menjadi dirinya sendiri dan menghasilkan sebuah foto yang layak.

Komunikasi memang menjadi hal yang penting di sini. Bagaimana kita berkomunikasi kepada seorang anak kecil, remaja, orang yang lebih tua, semuanya itu mempunyai cara pendekatan yang berbeda-beda hingga akhirnya bisa menghasilkan foto yang sesuai dengan karakter masing-masing.

Dari pengalaman ini saya jadi belajar bahwa ternyata fotografi itu tidak hanya sekedar senyum dan jepret saja. Semakin kita mendalami semakin banyak hal-hal yang harus kita pelajari, sebagaimana bidang-bidang ilmu lainnya.

Tapi selama kita mencintai dan menikmati apa yang kita pelajari, semuanya tidak menjadi masalah.

Salam jepret!


sumber foto : facebook.com/Chusnul Khairuddin